Jumat, 19 September 2014

Ucapan yang Allah senangi

Bismillahirrahmannirahim,
ALLAH sangat menyukai ucapan tasbih, tahmid,
tahlil dan takbir yang keluar dari bibir hamba-
hamba-Nya. Tasbih adalah ekspresi pengkudusan
yang mengandung penafian semua kejelekan yang
tidak mungkin ada pada Allah yang tidak sesuai
dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Tahmid
merupakan bentuk pujian yang sempurna kepada
Allah. Rasulullah pernah bersabda:
"Sesungguhnya sebaik-baik doa adalah
“Alhamdulillah”
(HR. Tirmiddzi)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda :
Dua kalimat yang ringan dilidah, berat di
timbangan, dicintai oleh Allah Yang Maha Pengasih
adalah : Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hil
adzhim - Maha suci Allah dan segala puji bagi
Nya,
Maha suci Allah yang Maha Agung ( HR Bukhari -
Muslim)
Rasulullah saw juga bersabda :
Bagiku mengucapkan : Subhanallah walhamdulillah
walaa 'ilaahailallah Allahuakbar (Maha suci Allah
dan segala puji bagi Nya, dan tiada Ilah yang
berhak disembah melainkan Allah yang Maha
Besar), lebih aku cintai daripada tempat yang
matahari terbit dan tenggelam disana ( HR
Muslim)
Dalam hadits yang lain keutamaan takbir, tasbih
dan tahmid :
“Alhamdulillah" memenuhi Mizan, dan
"Subhanallah" serta "al-hamdulillah" keduanya
memenuhi apa yang ada diantara langit dan
bumi.“ (HR. Muslim)
Dari Jabir ra , Rasulullah saw bersabda :
Sebaik-baik dzikir adalah : Laa ilaahailallah .
Barangsiapa mengucapkan Laa ilaahailallah , maka
ditanamlah baginya sebatang pohon kurma di
surga (HR Turmudzi)
Dari Ibnu Mas'ud ra, Rasulullah bersabda :
Aku bertemu dengan Ibrahim pada malam aku
diangkat ke langit, lalu ia berkata : Wahai
Muhammad, sampaikanlah salamku pada umatmu,
dan beritahukan pada mereka sesungguhnya surga
itu tanahnya bagus, airnya jernih dan ia adalah
tanah datar yang luas yang tanamannya adalah "
Subhanallah walhamdulillah walaa 'ilaahailallah
Allahuakbar (Maha suci Allah dan segala puji bagi
Nya, dan tiada Ilah yang berhak disembah
melainkan Allah yang Maha Besar), ( HR Turmudzi)
Subhanallah ...
Hendaknya kita senantiasa menggemuruhkan
kalimat-kalimat agung itu dalam detak jantung
kita, mengkristalkannya dalam relung hati kita,
melantunkannya lewat bibir-bibir kita,
memekarkannya dalam perilaku kita semua dan
menancapkannya dalam sujud panjang kita.
Rasulullah pernah bersabda:
“Ucapan yang paling Allah sukai itu adalah empat,
“Subhanallah, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah,
Allahu Akbar. Tidak ada bahaya darimanapun
kamu
mulai.” (HR. Muslim)
Sahabat fillah,
Tak ada aktivitas yang akan menenteramkan hati
dan melembutkan jiwa selain senantiasa ingat dan
berdzikir kepada Allah. Tak ada aktivitas yang
melegakan jiwa dan menyejukkan nurani selain
dzikir kepada Allah. Karena itulah Allah menyeru
kepada kita agar kita senantiasa berdzikir pada-
Nya.
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku
ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-
Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -
Ku.” (Al-Baqarah : 152)
• Dzikir kepada Allah adalah syurga Allah di dunia.
Dia indah dan penuh pesona, menakjubkan dan
menentramkan. Di dalamnya ada bunga-bunga
wangi yang bisa dihirup jiwa. Maka barang siapa
yang tidak pernah menginjakkan kakinya di surga
Allah di dunia dia tidak akan pernah menginjakkan
kakinya di surga Allah di akhirat. Dzikir adalah
penolong yang melenyapkan kelelahan dan
keletihan jiwa dan kehampaan nurani. Dzikir adalah
jalan pintas untuk meraih kebahagiaan dan
merengkuh kemenangan. Dzikir adalah balsem
yang
senantiasa memberikan kehangatan ruhani dan
sekaligus memberikan kesembuhan jiwa.
• Dalam dzikir jiwa menjadi terasa dekat dengan
Sangat Mahakasih, merasa teduh dalam naungan
cinta-Nya, hangat dalam dekapan kasih-Nya. Para
ahli dzikir akan merasa getaran ilahiyah yang
mengalir dalam seluruh organ tubuhnya.
• Dzikir menyingkirkan awan ketakutan menepiskan
kegundahan dan menghadirkan kebahagiaan dan
rasa damai. Problema hidup akan ringan terasa.
Guncangan jiwa akan luluh sirna.
• Dzikir adalah penerang, dzikir adalah penenang,
dzikir adalah penyadar dan senjata ampuh
pemusnah kesuntukan pikiran, pelenyap tumpukan
duka lara. Orang yang berdzikir kepada Allah akan
senantiasa bersinar jiwanya, bercahaya tingkah
lakunya.
• Ketenangan batin tersimpan dalam gema dzikir
yang bertalu-talu, dalam denting tahmid yang
mendayu-dayu. Dalam kalimat tauhid yang
menggebu dan dalam tasbih yang bergelora
menghangatkan jiwa.
• Dzikir itu makanan jiwa yang harus menjadi
konsumsi rutin keseharian kita. Tanpanya jiwa kita
akan melemah, semangat kita akan mengendur,
cita-cita kita hanya menjadi cita pendek dan
rendah. Ada kelezatan dalam dzikir yang tidak
dimiliki oleh amal-amalnya lainnya. Cicipi dan
rasakanlah.
• Dzikir adalah penawar racun orang berdosa,
sahabat setia orang yang terputus, harta simpanan
orang-orang yang bertawakkal, makanan orang-
orang yang penuh yakin, hiasan orang-orang yang
menyambungkan diri kepada Allah, prinsip orang-
orang yang memiliki ma’rifat, hamparan orang-
orang yang mendekat dan minuman segar orang-
orang yang mencinta.
• Dzikir adalah energi hidup seorang muslim dan
turbin yang menggerakkan jiwa mereka.
Ibnu Taimiyah pernah mengatakan kepada
muridnya, Ibnul Qayyim tentang dzikir ini:
“Ini adalah makananku, jika aku tidak makan maka
habislah kekuatanku.”
Hasan Al-Bashri memberikan nasehat kepada kita:
“Carilah kenikmatan itu dalam tiga perkara : Dalam
salat, dalam dzikir, dalam membaca Al-Quran.”
• Dzikir akan membuka kelapangan dada kita.
Dalam dzikir terdapat makna-makan sabar dan
tawakkal, terkandung makna ridha dan menyerah.
Hanya dengan mengingat Allah jiwa kita menjadi
jernih dan pikiran kita akan menjadi bersih. Dengan
dzikir kepada Allah langkah ke depan menjadi
pasti.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati
menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
Ada waktu untuk merayu Allah di saat malam
menjelang fajar akan menjelang .., di saat
manusia-
manusia terlelap tidur.
Saat itu ucapan cinta kepada Sang Maha Pencinta
baiknya diungkapkan.. Karena cinta kita akan
menarik cinta-Nya ...
dan rayuan kita akan membangkitkan cinta-Nya...
Wallahu a'lam bishawab,

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar